Dunia Lain
Tembok
hitam menghadang di segala penjuru
Kegelapan
melanda pikiran
Pikiran
terfokus pada satu titik
Pada
sebuah lampion menjelma sebagai penerang hati
Semua berjatuhan, kaget
dan menyerngit sedikit
Suara bising menyeruak
di telinga
Mencari asal suara,
menengok ke seberang dunia
Bibir gemetar mengucap
doa
Waktu
berjalan sangat lamban
Subuh
tak segera menjemputku
Duduk,
menunggu, termenung dalam kehausan
Haus
akan kemenangan di akhir nanti
Satu jam lagi , semua
berakhir
Pundak yang berat
tertindih sesuatu ,ku tahan
Sesuatu yang
menyeramkan, tspi ku tetap kokoh
Kemenangan akan kudapat
sehabis Dunia Lain
Cincin Berdarah
Pengharapan
pada seorang lelaki
Lelaki
idaman, si Jantan
Ya,
begitu baik dan tampan
Sengaja
sekali Nyai meminta padanya……..
Gila pada si Jantan, itu jelas
Dia menurut, dan takluk pada Nyai
Nyai cantik walaupun menjanda
Perebutan Si Jantan terjadi………..
Nona
cantik dan perawan begitu molek
Si
Jantan terpuruk dalam kegelisahan
Dua
wanita penuh daya gaib saling mengikat hati lelaki
Cincin
taruhan dari semuanya……….
Berebut keperjakaan itu syaratnya
Darah mengucur, cincin ternodai
Tak sengaja tertusuk Si Jantan
Perkawinan tak tergelar , musnah
dalam debu………
Kuali Ajaib
Terhempas
dari segala kenyataan
Tapi
ini bukan fiktif
Kebenaran
yang telak memang terjadi
Kuali
ini ajaib!!!
Zaman modern tak sanggup berfikir
gaib
Mencibir saja tentang penemuan baru
ini
Yang percaya memang cuma Ali seorang
Kuali yang membawa Ali pada kekayaan
Cerita
punya usut
Ali
memang berkunjung pada Sang nenek
Emas,
perak, berlian, segala macam keluar dari kuali
Kuali
yang telah di mantra sang Nenek
Gelap mata melihat kekayaan
Ali terhempas, kuali dicuri
Dibuang ke laut oleh sang ibu
Dan penulis puisi ini, tercengang
menemukan ”itu”
Boomerang Terhalang
Budi
tak hanya berbudi baik, tapi dia begitu sholeh
Selalu
taat perintah Bunda
Cinta
nya pada Bunda nya ,tak ternilai
Kuat
iman karena Alqur’an pedoman hidupnya
Anggara suka bikin gara
gara
Si Embok sungguh mengelus
hati mengurusnya
Embok sayang , Anggara
tak sayang
Anggara tukang iri dan
benci
Budi
tersenyum selalu walau Anggara meludah
Anggara
tau yang sebenarnya, ayahnya melepas Embok demi Bunda nya
Menyerngit,
mengatur balas dendam
Boomerang
di asah , berharap pas tujuan
Embok penyanyang dan
penyabar
Sungguh berlinang darah,
boomerang pas di hati Embok
Anggara tertunduk, Embok
tersenyum
Berharap pengampunan
dosa untuk Anggara tercinta…..
Sukses Ngesot
Sudah
diterima sekarang
Karma
datang menimpa
Dulu
begitu bejat dan bengis
Semua
orang membenci dirimu
Perawan di perkosa
Uang tuk berjudi dan pelatihan ilmu
hitam
Siapa yang menolehnya untuk
tersenyum?
Tak ada yang menggubris dirimu
Tuyul
dipelihara
Jenglot
ada di toples
Dupa
dimana-mana
Sekalian
pacaran sama kuntilanak!!!
Liat sekarang dirimu!!
Tua ,jelek, kotor…
Rasain aja itu karma mu
Sekarang dirimu ngesot dengan
sukses!!!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar