· FASTING MONTH
Every a years a Moslem in the world celebrate fasting in Ramadan month. We are as a Moslem must perform pray of fasting according of the islam pillars. The priority of fasting month is very great because all our deeds will get a great reward in the hereafter.
In addition fasting month, we not only resist hunger and anger but we must care to other for example we should care to poor person or person sociality, so that why we always maintain good relation with every one.
In fasting month many thing to do. We should also be running an upright and always keep our deeds with good deeds. One of our good attitude to others is we keep the heart is pure. Attempt to forget sadness and broken to everyone. Both of them that should be shunned.
Therefore, there are peaceful and love in fasting month in order to we able to run pray of fasting become meaningful, always maintain a sense of friendship among fellow Moslem and people of other religious. With the seriousness of our fasting is expected our action will be acceptable in his sight. Amiiin.
Hari ini untuk kesekian kalinya aku marah, murka, geram dan tak tahan untuk melampiaskan emosi yang sudah memuncak sampai ke ubun-ubun ini... Anak ini sungguh luar biasa mempermainkan hidupku. Seperti roller coaster, hidupku dan emosiku kini naik turun tanpa bisa terkendali lagi.... Tesis yang kubuat dengan susah payah, mengorbankan waktu bertahun-tahun, menghabiskan banyak tenaga dan keringat (juga uang...) kini teronggok seperti sampah... Penuh coretan gambar boneka, rumah, dan entah apa lagi aku sudah tak memperhatikan lagi.
"Sini kamu... Apa yang sudah kamu lakukan? Kamu rusak buku mama!" Dengan amarah yang meluap-luap seperti gunung berapi yang siap memuntahkan laharnya, aku menghampiri Rara, anak perempuanku itu."Aku gambar mama dan aku lagi maen di taman.." Dia sibuk saja berceloteh tanpa merasa bersalah, tanpa takut juga. Anakku ini hiperaktif, aku sampai malu kalau mengajak dia ke tempat umum. Beberapa kali kubawa ke restoran, baik yang cepat saji maupun yang bukan, dia selalu berlarian tak bisa diam. Sering juga menghampiri meja orang lain dan mengajak orang yang bersangkutan ngobrol. Sungguh tidak sopan! Belum lagi dia susah makan dan suka menjerit-jerit. Huh! Di mall atau supermarket apalagi. benar-benar seorang trouble-maker cilik... Kalau cuma merengek minta dibelikan sesuatu masih bisa kuatasi. Tapi yang dia lakukan adalah MERUSAK! Aku pernah mengganti keramik yang dia pecahkan di sebuah toko buku.
Aku sering ditegur pramuniaga karena dia membongkar barang-barang yang dijual. Dan membuang ke lantai, misalnya seperti mengeluarkan pasta gigi dari bungkusnya, lalu diacak-acak... arggghhh... Energiku habis mengurus anak ini. Meninggalkannya hanya berdua dengan pembantu rumah tangga, aku tak berani. mengingat banyak kasus penganiayaan terhadap anak-anak yang dilakukan oleh pembantu. Pengurus rumah tanggaku yang sekarang orangnya cukup sabar, tapi aku masih was-was juga meninggalkan anakku lama-lama dengan si mbak. Soalnya anakku ini berbeda dari anak-anak lainnya. Betapa irinya aku pada adikku Nana yang memiliki anak kalem, lembut dan gampang diatur. Atau pada sahabatku Santy yang memiliki anak laki-laki yang berprestasi di sekolah, selera makannya bagus dan prilakunya yang sopan. Kalau dikatakan faktor genetis, rasanya mustahil Santy yang super duper nakal sewaktu kecil bisa memiliki anak sebaik dan semanis Ryan. Sedangkan aku yang biasa-biasa saja (malah tergolong introvert) kok bisa punya anak yang sifatnya seperti ini. Aku sering mengeluh dan berkonsultasi dengan teman-temanku. Mereka menyarankan untuk bertanya pada ahlinya. Dan hasilnya anakku tergolong asperger autism, sejenis autis yang tidak terdeteksi sejak dini. Baru terlihat sekita umur 6 tahunan, dan ciri-cirinya hampir mirip dengan anak hiperaktif...
Tak terhitung sudah berapa kali aku marah kepada anakku yang baru berumur lima tahun itu. Tak terhitung berapa banyak air mata yang tercurah karena dia tak sengaja sering melukai dirinya sendiri... Memegang setrika yang masih dicolok Mbak Ningsih waktu dia berumur 1,5 tahun. Keserempet sepeda motor karena dia lari dari rumah waktu pintu terbuka. Waktu itu aku sedang mengunci pintu hendak keluar rumah, tiba-tiba Rara langsung melesat ke jalan. Padahal aku sudah memegang tangannya, tapi tetap saja dia bisa melarikan diri. Ternyata inspirasi rumah tanpa pagar (cluster) yang indah kurang tepat bagiku karena nyaris mencelakakan anakku Rara. Belum lagi dia bertengkar dengan anak tetangga lalu kepalanya berdarah karena dilempari batu. Aduuuhhh!!! Jangan harap aku mau membawanya ke rumah teman atau saudara... Ada-ada saja tingkahnya yang membuat aku tidak enak hati. Mulai dari menarik kaki bayi temanku yang baru melahirkan, memecahkan koleksi keramik mini kesayangan sepupuku, yang susah-susah dikumpulkannya sejak remaja, bahkan sampai hunting keluar negeri..."Kamu nakal banget sih." Bertubi-tubi kulayangkan pukulan ke pantatnya yang tepos. Hilang sudah rasa kasihan karena dia kurus akibat susah makan. Hilang sudah kesabaran yang sudah bertumpuk-tumpuk sepanjang minggu yang berat ini... Mengerjakan thesis sampai titik darah penghabisan. Thesis yang sudah lama terbengkalai karena aku menikah kemudian hamil, melahirkan dan mengurus Rara..."Ampun mama.. sakit...." Rintihan Rara tak membuatku berhenti. Terisak-isak dan terpuruk di lantai, Rara masih sempat berkata, "Mama jahat sama aku!!!" Kata-kata yang terlontar dari bibirnya yang mungil itu membuatku semakin naik pitam. Kujewer kupingnya dan kuseret Rara ke kamar mandi. Setan sungguh sedang menguasaiku sehingga aku tak sadar apa yang aku lakukan... Aku mengguyur Rara hingga basah kuyup..."Bu, eling bu... Kasian non Rara. Saya yang salah, Bu. Tadi ndak lihat non Rara ngambil buku ibu dari atas lemari. Dari kemaren kan non kepengen banget ngambil buku itu..." Mbak Ningsih tiba-tiba sudah berdiri di depan pintu kamar mandi, berlinang air mata.
Masih menyimpan kekesalan, aku keluar dari kamar mandi. Kuambil flashdisk dari dalam laci meja tulisku. Harus buru-buru ke warnet buat ngeprint ulang thesisku yang telah dirusak Rara. Komputer di rumah rusak dan belum sempat diperbaiki. Laptop aku tak punya.
Pulang ke rumah, Rara sudah tidur. Tumben, gumamku dalam hati. Biasanya selalu susah disuruh tidur. Minta dibacakan dongeng dulu, tapi tetap tidak mau tidur. Menjerit-jerit dan melompat-lompat di atas ranjang. Hmmmph!!! Semalam saja dia ikut papanya begadang nonton bola di televisi.
Kuraba keningnya panas. Rara demam rupanya. ya Tuhan, jangan-jangan Rara panas karena kusiram tadi. Dalam tidurnya, Rara mengigau, "Jangan mama. Aku jangan dipukul lagi!" Oh sungguh memelas. Kenapa tadi aku bisa setega itu ya? Kini melihat wajahnya yang innocent seperti bayi (wajah Rara memang tidak banyak berubah semenjak dia bayi), hatiku miris. tanpa sadar air mataku bergulir ke pipi, dan jatuh ke wajah Rara.
"Mama...." Rara terbangun dari mimpi buruknya. "Ya sayang..." Aku memeluk tubuh mungilnya."Rara minta maaf ya, Ma.. Rara janji nggak nakal lagi." Kalimat ini selalu diulangnya setiap kali ia melakukan kesalahan."Janji ya, sayang...." aku mencium kepalanya."Janji, ma. Mama masih marah sama Rara?" bola mata yang bulat itu menatapku penuh harap."Mama nggak marah lagi, karena mama sayang sama Rara," air mataku jatuh lagi seperti dua tetes gerimis membasahi wajah mungil Rara.
"Jangan nangis lagi, mama... Terima kasih Tuhan, mama sudah nggak marah lagi sama Rara..."
Ya Tuhan, ampuni aku orang berdosa ini. Dan terima kasih Tuhan, Engkau telah mengirim malaikat kecil ini untuk mewarnai hidupku. bila dikilas balik, di balik kenakalannya Rara tetaplah seorang anak kecil yang butuh perhatian dan kasih sayang. Mungkin selama ini aku terlalu sibuk dengan urusan-urusanku sehingga sering mengabaikan dia. Rara bidadariku, mutiara hatiku.... Doamu yang tulus sungguh menyentuh hati mama, nak. Mama berjanji akan menjaga dan membimbingmu lebih baik lagi. lebih sabar, lebih care karena Rara matahari yang menyinari hidup mama. Tanpa Rara hidup mama hampa. Tanpa Rara mama kurang motivasi untuk menjadi orang yang lebih bersemangat meraih cita-cita. Terima kasih Tuhan telah menyadarkanku. Rumput tetangga mungkin lebih hijau, tapi aku punya tanaman sendiri yang menunggu jamahan tanganku untukbertumbuh.....
Ya Tuhan, ampuni aku orang berdosa ini. Dan terima kasih Tuhan, Engkau telah mengirim malaikat kecil ini untuk mewarnai hidupku. bila dikilas balik, di balik kenakalannya Rara tetaplah seorang anak kecil yang butuh perhatian dan kasih sayang. Mungkin selama ini aku terlalu sibuk dengan urusan-urusanku sehingga sering mengabaikan dia. Rara bidadariku, mutiara hatiku.... Doamu yang tulus sungguh menyentuh hati mama, nak. Mama berjanji akan menjaga dan membimbingmu lebih baik lagi. lebih sabar, lebih care karena Rara matahari yang menyinari hidup mama. Tanpa Rara hidup mama hampa. Tanpa Rara mama kurang motivasi untuk menjadi orang yang lebih bersemangat meraih cita-cita. Terima kasih Tuhan telah menyadarkanku. Rumput tetangga mungkin lebih hijau, tapi aku punya tanaman sendiri yang menunggu jamahan tanganku untukbertumbuh.....
Bukankah setiap pribadi diciptakan unik, ada kelebihan dan ada kekurangan. Lalu mengapa aku harus berkeluh kesah menghadapi perangai anakku sendiri? Ayo semangat bagi ibu-ibu yang frustasi dengan tingkah anaknya. Kasih ibu sepanjang jalan.... Mari kita tuntun anak-anak kita mencapai harapan dan impian-impian mereka....
Si cerdas dedi
Dia kerap di panggil dedi, salah satu anak dari empat bersaudara dari keluarga tidak mampu. Dulunya dia pernah kuliah di Universitas Jember dan mengambil Jurusan bahasa inggris, tetapi di tengah perkuliahannya dia terpaksa tidak bisa melanjutkan kuliahnya dikarenakan faktor ekonomi yang terjadi pada keluarganya yang membuat dedi harus berhenti kuliah.
Teman sekelasnya mengakui dia seorang mahasiswa yang cerdas , rajin dan juga berbakat. Dia mampu berbahasa inggris dengan lancar dengan menggunakan grammar yang baik. Selain itu dia juga bisa bermain musik dan mengoperasikan komputernya. Anehnya, dia mampu memainkan semua alat musik dan juga bisa membuat bahasa pemograman komputer. Padahal dia tidak mempunyai latar belakang pendidikan musik atau sekolah komputer sebelumnya.
Di fakultas ekonomi Dedi dikenal sebagai mahasiswa sangat mahir memainkan gitar. Dia di undang bermain musik disalah satu group band bernama Kurusetra. Dedi bisa memainkan semua alat musik seperti gitar, piano, drum, suling dan alat musik lainnya.
Pernah suatu ketika, Joni temanya melihat dedi dikosnya sedang membuat suatu aplikasi atau program untuk menembus system keamanan perbankan. Dia merancang program tersebut dengan C ++ yaitu program menggunakan system alogaritma. Dia mencoba menembus system keamanan di Malaysia. Tapi joni tau kalau dedi bukan orang kriminal. Dia sekedar melakukan tes uji seberapa kuat system keamanan yang ada di bank tersebut.
Sungguh luar biasa kemampun yang dimiliki dedi yang tidak semua orang memilikinya. Subhanllah. Maha Sempurna Allah yang telah menganugerahi kemampuan secerdas dedi.
KENANGAN D 3 BAHASA INGGRIS
Pemandangan sore hari sungguh sangat menyenangkan , apalagi bisa melihat matahari senja di ufuk barat. Ya….begitulah kebiasaanku. Seperti biasanya aku jalan – jalan menuju Radio Prosalina yang letaknya di jalan karimata kota jember. Disana ada warung kopi bisa yang melihat langsung matahari senja .
“Wah…..uenak banget ngopi sambil melihat senja”,kataku. apalagi kalau mengingat kenangan – kenangan sewaktu masih D3 bahasa inggis dulu. Sepintas dibenakku, aku ingat teman kelasku bernama Hamila , mahasiswi yang dikenal cerdas, rajin di kelasku. Dia dikenal cewek yang hiper aktif tapi kadang bikin usil teman-teman..
“pengen rasanya kembali dan mengulang kembali kenangan – kenangan waktu D3 dulu”…tapi itu semua itu sudah berlalu dan aku juga ingat betul ada dua sahabat yang dikenal baik oleh hamila selain aku…dia bernama sibby.
Sibby adalah mahasiswa yang dijuluki “Playboy kampus”. Karena dia lihai banget bikih hati seorang kaum hawa kesemsem. Padahal menurut aku, sibby tidak terlalu tampan.Sampai suatu ketika, sibby mendekati aku dan dia bilang sama aku, kalau sibby suka sama hamila.
“Git , Bantu aku dong”????..kata sibby.
“bantu apa???
“Bantu aku dapetin hamila..!!
“Waduhhhh. Sory boy, aku nggak bisa. Kamu tau sendiri kan, kalau mila udah punya tunangan. Dan itu nggak baik, bisa merusak hubungan persahabatan.
Di semester terakhir, aku dengar kabar kalau hamila dinikahkan sama orang tuanya karena MBA. “Ya Allah, jauhkan aku dari godaan seperti yang terjadi sama temanku Hamila”. karena aku selama D3 dulu , aku tidak pernah mengenal yang nama pacaran. Akhirnya pada waktu itu terpaksa berhenti kuliahnya karena dia hamil 4 bulan. “Astagfirullah”…!!!
Ya…begitulah cerita-cerita waktu D3 dulu. Ada yang menyenangkan dan juga ada yang memprihatinkan. Tapi itulah kenangan yang akan membuat kita bertambah dewasa mengarungi hidup dan menjadikan kita dewasa dalam menentukan sikap.
ILMU LADUNIN
“Pernahkah anda mendengar Ilmu Ladunin.” ?? tentunya mungkin sudah ada yang mendengar , mungkin juga masih terasa asing dalam diri anda…???. Marilah kita simak cerita pendek yang satu ini :
Pesantren adalah tempat dimana kita belajar ilmu agama islam, bahkan juga kita juga bisa belajar ilmu umum. Disinilah berdiri pondok pensantren dengan nama Pesantren Nurul Jadid yang terletak di di kabupaten Jawa Timur, kota probolinggo yang diasuh oleh bernama K.H.Syech Ahmad Syamsul Arifin. Pendiri sekaligus pengasuh dengan jumlah santrinya sebanyak 7000 orang yang terdiri dari santriawan dan santriwati yang tersebar di seluruh kota Indonesia.
Belajar ilmu dan menuntul ilmu merupakan suatu kewajiban yang mutlak bagi seorang muslim, apalagi mempelajari agama Allah terutama kepada santri-santri dari Pesantren Nurul Jadid, dengan harapan setelah belajar ilmu agama islam disana akan lahir seorang individu-individu yang mempunyai wawasan dan ilmu agama yang tinggi dan tentunya akan semakin meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT.
Di dalam proses pembelajarannya, sering kita menemui santri-santri yang di dalam menuntut ilmu agama mempunyai perbedaan di dalam menyerap semua informasi dari ustadz , sebutan pengajar dari pesantren. Di balik semua itu, terkadang kita banyak menemui yang menurut akal manusia, hal –hal tersebut tidak mungkin terjadi.tapi pada kenyataannya semua itu benar – benar terjadi apa adanya. Salah satu contohnya ada hal-hal yang menarik dibalik semua kisah atau cerita dari seorang pengajar yang ada di pondok pesantren Nurul Jadid.
Kisah tersebut dimulai dari seorang pengajar atau ustadz yang bercerita tentang salah satu seorang santrinya. Dia bernama “Imam” . sedangkan ustadz tersebut bernama ustadz Ilham. Mulailah ustadz ilham berceritan santrinya itu dengan keseriusan yang terlihat di wajahnya, bahwa kisah itu benar –benar diluar nalar manusia.
Imam adalah seorang santriawan dari keluarga yang cukup terpandang yang berasal dari Sitiubondo tepatnya terletak di desa jangkar kecamatam asembagus. Diceritakan bahwa muridnya yang bernama imam ini mempunyai cirri khas atau keistimewaan yang hampir tidak pernah dimiliki oleh santri –santri generasi sebelumnya atau yang sekarang ini. Diyakini oleh semua pengajar – pengajar bahwa Imam mempunyai ilmu dengan nama “ ilmu ladunin” , yaitu ilmu yang langsung diberikan oleh Allah kepada hamba-Nya yang mempunyai tingkat ketakwaan dengan perantara yang disalurkan melalui garis keturunan Nabi Muhammad SAW. Siapa saja yang mempunyai ilmu Ladunin tersebut akan dengan mudah sekali orang tersebut menerima semua pengetahuan yang ada di dunia ini. Entah itu ilmu agama ataupun ilmu umum lainnya. Subhanallah…..!
Salah satu saksi bahwa imam mempunyai ilmu ladunin dengan kemampuan supernatural itu berasal dari cerita dari semua pengajar dan teman-temannya di pondok tersebut. Dikatakan oleh pengajarnya bahwa setiap imam membuat pertanyaan – pertanyaan yang menyangkut dengan pelajaran agama atau ilmu umum lainnya. Tak satu pun yang mampu memecahkan pertanyaan yang dibuat Imam, bahkan semua pengajar – pengajar pun tidak sanggup menjawabnya.
Inilah suatu kelebihan sekaligus anugerah dari Allah yang ada pada diri Imam. Tapi walaupun imam mengetahui semua kemampuan dalam dirinya itu. Imam tetap rendah diri dan tidak sombong bahkan sebaliknya dia selalu membantu teman-temannya yang mengalami kesulitan dalam belajar.
Di kelasnya, Iman dikenal sebagai anak yang jarang masuk sekolah ini dikarenakan Imam mempunyai kesibukan diluar pondok pesantren yakni menjadi seorang guru privat bahasa asing dimana dia mampu menguasai 9 bahasa asing. Sungguh aneh, walaupun jarang masuk sekolah Imam selalu menjadi nomor satu dikelas satu dikelasnya dan selalu mendapatkan nilai yang paling baik diantara semua teman-temannya. Kerap kali , teman-teman dikelasnya meminta imam untuk menjelaskan semua materi pelajaran dari seorang ustadz atau pengajar, padahal imam sendiri belum mengetahui apalagi menguasai materi pelajaran dari teman-temannya itu.
Sungguh sangat mustahil, tapi itulah kenyataan yang terjadi apa adanya tanpa ada rekayasa atau cerita bual dari pengajar atau dari teman-temannya yang ada di pesantren Nurul Jadid.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar