Minggu, 14 November 2010

Karya Nihayatur R


DESKRIPSI TOKOH DALAM CERPEN


Nandya, Teman pertama yang kudapat dihari pertama aku masuk perguruan tinggi, Merdeka. Nandya teman yang baik, cantik dan mudah bergaul dengan teman-teman yang baru dia kenal.Berbeda dengan diriku yang yang tidak mudah bergaul dan cenderung menjadi pemalu jika berada dilingkungan baru yang belum pernah kukenal sebelumnya.
Setelah satu semester aku mengenal dan berteman dengannya, aku semakin kagum saja dengan segala sesuatu yang ada pada Nandya, kepribadiannya, tingkah lakunya, segala prestasinya dibidang akademik maupun nonakademik. Betapa bahagianya memiliki teman sepeti dia. 

CERITA NON FIKSI


Cintaku Hilang Diambil Sahabat Tersayang.

Minggu pagi itu adalah hari yang menggembirakan untukku dan teman-teman SMPku. Setelah 5 tahun tidak bertemu akhirnya kami dipertemukan kembali dengan acara reuni yang diadakan sekolah kami.
Aku Rara mahasiswi Universitas Jember jurusan Pendidikan Bahasa Inggris. Pagi itu aku datang bersama sahabatku Nely, seorang mahasiswa STAIFAS jurusan keguruan. Kami menyalami setiap orang yang telah hadir diruangan itu,semuanya tersenyum dan saling melontar pertanyaan seputar kabar.
                Dibangku sudut ruangan aku melihat sesosok pria berperawakan tinggi dengan rambut cepak dan kulit gelap. Dia sedang duduk, khusuk dengan hand phone yang berada digenggamannya. Aku berjalan menghampirinya dan menyapa.
“Hai Pram, Apa kabar?”
“Hai, baik. Kamu apa kabar?”
“Yah seperti yang kamu lihat saat ini, aku sehat”
Ditengah-tengah pembicaraan kami beberapa temanku dating dan menggoda kami.
“Wah, bakalan ada CLBK nih!” ujar Jody
“Benar Jod, kayaknya memang masih cocok tuch!” timpal seseorang didekat Jody.
Aku benar-benar merasa tidak nyaman dengan celetukan mereka. Beruntung Ifa datang dan menyelamatkanku. Ifa memulai perbincangan dengan Pram, mantan pacarku, dan beberapa teman yang lain.
Dari pertemuan-pertemuan inilah aku dan Pram mulai akrab kembali dan kemudian timbul perasaan-perasaan aneh dalam diriku. Perasaan yang dulu aku punya untuk Pram.
                Sudah satu minggu ini nomor Pram tidak pernah aktif dan aku mencoba mencari tahu dengan bertanya keteman-teman Pram, mereka juga tidak tahu karna mereka juga sudah jarang berkumpul. Suatu minggu  saat kuliahku libur aku memutuskan untuk pulang. Seperti biasa aku mengunjungi sahabatku Nely dan  dan aku juga bercerita pada dia perihal Pram yang tiba-tiba menghilang tanpa kabar sejak seminggu ini.
“Pram kemana ya, sudah seminggu ini dia tidak bias kuhubungi.”
“O, dia ganti nomor Ra.”
“Loh kamu tahu?”
“Iya, seminggu lalu kita jadian dan dia memutuskan buat ganti nomor dengan operator yang sama denganku, maklumlah diakan kerja diluar kota. Long distance relationship gitu! Jadi lebih enak kalau kita pakai nomor satu operator. Hehehe”
“Hah! Kalian jadian?”
“Iya, kenapa sih Ra? Gak papa ka kalau aku harus jadian sama mantan kamu?”
“Ouw, iya kug gak apa-apa, aku turut berbahagia ya Nel”
“Makasih ya Ra”
                Saat itu, rasanya aku ingin sekali menangis, melepaskan segala sesak yang aku tahan didepan sahabatku. Harus merelakan orang yang aku cintai dengan sahabatku. Sakit memang, tai kebahagiaan Nely bener-benar membuatku bisa tersenyum untuknya dalam kondisi seperti ini.

Begitu dramatis Rara menceritakan kisah cintanya yang tak sampai, dia merasa begitu tersiksa dengan segala perasaan cinta yang dia jaga untuk mantan pacarnya Pram, tapi harus merelakan pram menjalin hubungan dengan Nely sahabat Rara. Satu hal yang aku pertanyakan dalam diriku, akankah aku juga akan sesedih dia jika aku kehilangan orang yang aku sayangi?

Target reader: Remaja


CERITA DESKRIPSI

Miss Broaken Heart

Siang yang terik itu membuat Nicky mengeluh dan memaki-maki kakaknya dalam hati karna tidak bias menjemputnya pulang sekolah siang itu karna alas an urusan mendadak itu. Nicky berjalan ditrengah terik matahari dan membayangkan jarak yang harus ditempuhnya menuju Halte. Tiba-tiba saja sebuah mobil biru gelap berhenti tepat disampingnya. Nicky terheran-heran dan bertanya dalam hatinya siapa yang ada didalam mobil biru itu. Tiba-tiba saja pria itu menurunkan kaca mobilnya dan menyapanya.

“Nicky ya?”
“Iya” Jawab Nicky heran.
“Aku Roy, teman Abangmu. Dia bilang ada urusan mendadak, jadi dia menyuruhku untuk menjemputmu. Ayo masuk!”
Dengan perasaan riang Nicky memasuki mobil itu dan duduk disebelah kiri Roy.
“Kok aku tidak pernah melihatmu dating kerumah? Padahal Anton sering mengajak teman-temannya kumpul dirumah.”
“Aku memang jarang kerumah Anton, biasanya teman-temanku yang sering dating ktempat kerjaku sekedar untuk kumpul-kumpul. Aku dua kali kerumahmu tapi belum pernah bertemu sebelumnya.”
“Oo gitu! Kamu kerja dimana?”
“DiHan’s Cafee”
“O ya? Pantes aja Anton sering nongkrong disitu. Tapi dia tidak pernah bercerita tentangmu. Kapan-kapan aku boleh mampirkan? Sambil makan gratis gitu! Hehe…”
“Iya, dating aja bareng Anton”

Gila! orang ini keren banget. Suda cakep, baik, mandiri pula, kenapa tidak dari dulu Anton ngenalin aku kedia?
Tanpa Nicky sadar mereka telah sampai didepan rumah Nicky.

“Eh Nic, sudah sampai nih”   
 “O yah? Masak sig?”
“Loh, ini rumah kamu kan?”
‘O iya, Sudah sampai. Kok aku nggak sadar ya kalau sudah sampai”
“Kamu sih ngelamun terus sepanjang perjalanan”
“Hehe” dengan wajah merah menahan malu.
“Aku langsung balik kekafe”
“O gitu, kirain mau mapir dulu”
“Lain kali aja deh”
“Ok, Makasih ya sudah mau mengantarku!”
“Sama-sama”

Nicky melenggang memasuki pagar rumahnya dengan senyum yang merekah membanyangkan laki-laki yang baru saja mengantarnya pulang.

Sore hari jam 5 tepat, Nicky beranjak dari tempat tidurnya menuju kamar Kakaknya. Dia membuka pintu kamar kakaknya. Memastikan kakaknya sudah pulang atau belum. Dia melihat kakaknya masih tertidur pulas. Tiba-tiba dia tersenyum menemukan ide jahat untuk kakaknya. Tiba-tiba saja Nicky berjalan menuju kamar mandi dan membawa segayung air dari kamar mandi. Tiba-tiba saja dia berteriak minta tolong.
“Tolong…. Tolong… kebakaran… “ Seraya menyiramkan air yang dia bawa kemuka kakaknya.
Anton terbangun dengan kaget dan meloncat dari ranjangnya. “Hah, Kebakaran! Tolooong…”
‘Hahaha.” Nicky tertawa terbahak-bahak melihat kakaknya yang kalang kabut dengan ulahnya.
Anton sadar bahwa semua ini adalah ulah Adiknya.
“Nicky! Ini resek banget sih kamu! Buat orang jantungan saja!”
“Habisnya kakak jam segini belum bangun juga! Dan satu hal lagi kesalahan kakak keaku!”
“Apa? Memang aku punya salah apa?”
“Kenapa kakak nggak pernah bilang kalau kakak punya teman sekeren Roy!”
‘Hahahaha… jadi kamu suka sama Roy? Roy itu nggak bakalan mau sama kamu!”
“Uh.. Jahat banget sih! Memangnya kenapa dia nggak mau sama aku? Akukan cantik, dan banyak yang menyukaiku disekolahanku!”
“Hahahaha… Anton tertawa semakin lebar. Jelaslah dia nggak akan mau sama kamu, kamukan masih anak-anak!”
“Enak saja bilang aku masih anak-anak! Aku sudah dewasa tau!”
‘Duh Nicky, adikku yang manis, mending kamu nggak usah terlalu berharap Roy itu mau tunangan seminngu lagi!’
“Apa” Nicky sangat terkejut!
“Sampai segitunya ekspresimu! Itu undangannya ada dilaci meja.”
Nicky beranjak menuju meja disamping ranjang kakaknya, dia membuka laci itu dan menganbil sebuah undangan berwarna biru muda. Dia membaca nama yag trtulis jelas dan dia mulai mengeja nama itu.
‘Roy Budi Setiawan dan Amanda Intan Lestari”
“Ini gak beneran kan kak? Bilang kalau ini hanya mimpi buruk!”
“Hahha, ini kenyataan Nicky! Kamu jangan berharap yang tidak-tidak”
“Huaaaa… gak mungkin, kenapa setiap orang yang aku suka selalu saja tidak menyukaiku! Padahal banyak teman-temanku yang mengejar-ngejar cintaku, tapi kenapa Roy gak mau mengejarku?” huhuhu…. Nicky menangis haru di iringi dengan tawa kakaknya yang semakin keras dan menjengkelkan hati Nicky.
“Nicky, Nicky dasar anak kecil, besok juga akan ada cowok yang bakalan mau sama kamu, dan gak akan bikin kamu sakit hati lagi” sembari megelus kepala adiknya.

Target Reader: Remaja


The time when you say love me
Like there will be no sadness anymore will come and touch this cheek.
Promise me this relationship will never end
Promise me there will be no other more

But the promise is never come to me
The promise is never come and brings me a happiness
When you take other affairs on your sides.
You break my heart till the pain is never end.





CERITA BERUNSUR MAGIC

PERI CAPUNG

Slamet adalah pemuda desa yang sangat miskin dan malang, sejak kecil dia harus berjuang hidup tanpa ayah, dia hanya hidup bersama ibunya yang tidak bisa melakukan apapun karma menderita penyakit lumpuh. Penampilan Slamet sangat memprihatinkan. Sehingga ia tidak pernah dihiraukan atau bahkan di anggap oleh setiap wanita didesanya. Kini usianya sudah menginjak angka 20 dan dia menginginkan seseorang yang bisa menyemangati dan mendampingi hidupnya yang penuh dengan kesulitan, berharap akan mendapatkan keberuntungan hidup setelah dia memiliki seseorang yang bena-benat bisa menerimanya.
Ratna adalah salah satu gadis yang cantik dan dari keluarga yang terpandang, sudah lama slamet memendam rasa pada Ratna tapi dia tidak pernah bisa mengungkapkan isi hatinya. Dia hanya bis amengagumi kecantikan Ratna dari jauh. Setiap pagi Slamet kambing-kambing pak Harun, sedang Ratna, tiap pagi dia berangkat kuliah bersama teman-temannya. Pada saat itulah Slamet memiliki kesempatan untuk mengagumi dan menikmati kecantikan Ratna yang benar-benar sempurna.
“Ratna, kamu benar-benar adalah ciptaan Tuhan yang paling Indah. Tak akan bisa aku mengagumi yang lain selain dirimu. Aku ingin kamu adalah wanita yang akan dikim Tuhan untuk menemani hidupku.”
                Suatu pagi, seperti biasa Slamet mengembalakan kambingngya dan setelah beberapa lama dia menunggu rombongan Ratna dan teman-temannya yang biasanya berangkat kuliah bersama. Slamet sangat tergheran-heran kemana gerangan sang pujaan hati. Apakah Ratna sedang sakit hingga dia tidak berkuliah pagi itu. Setelah lama berpikir, Slamet memutuskan untuk bertanya pada teman-teman Ratna.
“Desi, Farah, Ratna mana? Kok dia tidak bersama kalian?”
“Ihhh, Slamet…Trus kenapa memangnya kalau dia tidak bareng dengan kami?” ucap Desi
“Iya nih Slamet, Ratna itu gak mungkin mau sama kamu! Kamu itu uda Jelek, dekil, miskin pula! Euh…” Tambah Farah.
“Ratna itu suka laki-laki seperti Jono, sudah ganteng, kaya pula. Sebentar lagi kamu pasti liat seperti apa laki-laki yang disukai Ratna.”
                Beberapa saat kemudian, Ratna terlihat sedang dibonceng oleh laki-laki yang berpenampilan rapi, bersih dan sepertinya juga kaya.
“Sudah tahu kan seperti apa tipe laki-laki idaman Ratna? Jadi kamu gak usah mi,pi lagi untuk mendapatkan Rana deh!” Jelas Farah.
“Biarkan saja! Aku berhak mencintai siapapun termasuk Ratna, dan suatu saat akan ku buktikan aku bias mendapatkan Ratna.” Jelas Slamaet.
                Saat Slamet pulang dari mengembala kambing-kambing pak Harun, Slamet bertemu dengan Ratna. Slamet menyapa Ratna dengan ramah, tapi respon Ratna sangat tidak menginginkan dia akan bertemu atau bertegur sapa drngan Slamet.
“Neng Ratna dari man?”
“Bukan urusan kamu dong aku habis dari mana!”
“Hanya ingin tahu saja kok Neng” hehehe
“Sudah deh gak usah sok akrab.”
“Neng Ratna gak boleh ngomong gitu, Slamet kan bertanya baik-baik. Slamet suka sama Neng Ratna sudah lama, dan Slamet ingin Neng Ratna jadi istri Slamet.”
“Heh Slamet, kurang ajar sekali kamu~! Berani-beraninya kamu bilang kamu ingin menikahiku? Aku bahkan tak sudi melihat wajahmu apalagi untuk menikah denganmu!” Sambil berjalan menjauh dari Slamet.
                Slamet begitu sakit hati debngan ucapan Ratna, Slamet tidak segera pulang mengembalikan kambing-kambing gembalaannya kepada pak Harun, tetapi dia menuju sungai yang berada dekat dengan lapangan tempatnya menggembalakan kambing-kambing.
Slamet berkaca pada air sungai,
“Slamet, kamu memang benar-benar jelek dan mengerikan. Pantas saja tak ada satupun wanita yang mau mendelatimu.” Ujarnya perlahan.
“Kamu pasti bias mendapatkan wanit acantik yang kau dambakan Slamet, termasuk Ratna.” Ujar suara di sebelah telinga kiri Slamet, sangat lirih tapi jelas sekali terdengar.
Slamet menoleh dan melihat kara sisi kirinya dan dia melihat seekor capung berwarna keemasan.
“Kamu siapa? Kenapa hewn sepertimu bias bicara?”
“Aku bukan hewan Slamet, aku ini peri capung yang akan merubah nasib malangmu menjadi keberuntungan untukmu. Aku sudah atau segala kemalangan yang kau alami dan aku salut akan ketabahan dan kegigihanmu. Ini aku berikan kamu seekor ayam yang bias bertelur emas, dia akan sangat bias merubah hidupmu Slamet”
“Benarkah peri capung?”
“Benar Slamet, kau akan mendapatkan apa saja yang kau mau dengan telur ma situ”
“Iya, terima kasih peri.”
Sore itu Slamet pulang dengan perasaan yang sangat berbunga-bunga membuat ibu Slamet terheran-heran.
“Ada apa Slamet? Tidak biasanya kamu terlihat sebahagia ini?”
“Iya bu Slamet bahagia, Slamet sudah dapat uang untuk ibu berobat, mulai besok ibu akan berobat dan ibu akan sembuh dan bias berjalan kembali.”
Betapa bahagianya ibu Slamet hingga ia meneteskan air matanya.
                Keesokan harinya Ayam yang diberi oleh peri capung itu mulai bertelur dan Slamet menggunakan telur pertamanya untuk mengobati penyakit ibunya. Setelah itu begitu banyak telur-telur berikutnya yang dia gunakan untuk kebutuhan hidupnya juga untuk membeli hewan-hewan ternak untuk digembala. Kabar kesuksesan Slamet telah etrdengar keseluruh plosok desa. Sekarang banyak gadis yang mendekati Slamet dan ingin dijadikan istri Slamet tetap Slamet menolaknya. Ternyata Slamet masih mencintai Ratna, gadis yang dulu telah menghinanya.
                Suatu pagi Slamet bertemu dengan Ratna ketika Ratna  hendak berangkat kuliah, Ratna menundukkan wajahnya ketiak dia melihat ada Slamet dihadapannya.
“Kenapakah enkau menundukkan wajah cantikmu Ratna?”
“Aku malu padamu Slamet, dulu aku pernah menghinamu.”
‘Sudahlah Ratna, aku bahkan sudah melupakannya. Meskipun kau telah menghinaku, perasaanku padamu tetap saja sama seperti yang dulu.”
“Jadi kamu tidak sakit hati?”
“Tidak sedikitpun, aku hanya ingin mengatakan apakah kau mau menjadi Istriku?”
“Terima kasih Slamet, aku tidak menyangka kamu akan sebegitu ikhlas memaafkan diriku. Aku mau menikah denganmu.”
Dan pada akhirnya, Slamet menunjukkan pada semua orang bahwa dia berhak dan mampu mendapatkan segala hal yang dia inginkan termasuk Ratna.



STarget Reader : Remaja dan dewasa





Nyanyian Sahabat

persahabatan adalah hidup
ia mengalir di darahku
bergetar di nadiku
berirama dengan tiap detak jantung

persahabatan adalah kokoh
setegar batu karang
seperti tembok cina
meski raga tumbang
ia akan selalu tegak dalam dada yang memendam langit

nyanyian ini untukmu kawan

untuk setiap gelas yang tak sempat kau teguk
untuk kebahagiaan yang belum lama kau rasakan
dari luka yang panjang

nyanyian ini untukmu kawan

untuk setiap langkah yang kau jejakkan
pada jalan-jalan takdir yang menggurat di telapak kaki
untuk kebersamaan kita di detik terakhir
dan untuk semua kebisingan ini

persahabatan adalah nyanyian
ia mengaun dalam setiap des
ah nafasku





Tidak ada komentar:

Posting Komentar