Minggu, 14 November 2010

Karya Elok Rizqiyah Prajayanti 080110191029


Suka Duka Kami

Pada suatu bulan ramadhan saya menjalankan ibadah puasa disebuah desa di Kediri. Saya bersama teman-teman sengaja menghabiskan waktu liburan dengan mengikuti kursus bahasa inggris di desa itu. Kami berasal dari berbeda kota saya dari Jember dan ke empat teman akrab saya, yang berasal dari Makasar, Kediri dan Banyuwangi. Pada hari pertama bulan ramadhan, saya sibuk dengan kegiatan di tempat kursus, kami bersiap siap menyambut datangnya bulan Ramadhan dengan pergi ke suatu masjid, untuk menjalakan sholat tarawih bersama. Saya dan ke 4 teman saya, Aya’, Ami, Lia, Anis dan Erna. Kami naik sepeda onthel masing-masing yang sudah kami sewa. Setelah sholat tarawih, kami tadarus bersama di tempat kursus bersama teman-temna yang lainnya. Kami baru saling mengenal satu sama lain, tapi kami langsung akrab sekali. Pada waktu sahur kami makan bersama disebuat warung nasi terdekat. Setelah sahur, kami memulai kegiatan belajar bersama dengan murid yang lainnya sampai waktu sholat subuh tiba, kami menunaikan sholat subuh di Mushollah dekat tempat kursus, kemudian kami istirahat di kosan Bu Yusuf. Pada jam 8 pagi kami memulai lagi kegiatan belajar sampai jam 12 siang. Setelah sholat dzuhur kami kembali istirahat di kosan, dan setelah sholat ashar kami berjalan-jalan disekitar desa Tulungrejo menggunakan sepeda, untuk mencari tempat yang cocok dan menu special buka puasa yaitu pecel lele dan es kelapa muda. Tidak terasa dua hari telah berlalu. Kami sangat menikmati kegiatan kami selama disana. Tak perlu waktu yang cukup lama kami sudah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar dan teman-teman. Pada hari k3 kami mendapat undangan buka puasa bersama oleh pengurus tempat kursus lain di sebuah rumah makan Bali House. Kami sangat senang karena ini pertama kalinya kita bisa makan bersama dengan teman-teman di luar tempat kursus. Saat menu makanan khas Bali di pesan kami sudah duduk di tempat yang telah disediakan. Tibalah saat buka puasa, kami pun mulai meneguk es kelapa muda. Salah satu dari teman kami bercerita dengan riangnya kepada semua murid yang lagi makan disitu, dia salah satu murid yang bernama Rahmi di tempat kursus B. pada waktu itu dia menceritakan hal yang membahagiakan yang baru dialaminya teman-teman dan saya hanya bisa heran melihatnya begitu bahagia sekali hari itu, sampai-sampai guru kami menegurnya agar dia menyelesaikan makan dan minum dulu sebelum melanjutkan ceritanya, tapi sayangnya karena saking senangnya dia tidak menggubris perkataan Pak Guru waktu itu, dia tetap melanjutkan ceritanya seolah-olah dia ingin membagikan kebahagiaan yang dia rasakan kepada semua orang disitu. Tak lama kemudian salah satu dari kami menegurnya kembali namun dia tidak mendengarkan teguran kami dia malah semakin menjadi bercerita sambil melahap sesuap demi suap nasi. Namun tak disangka pada suapan yang ke sekian kalinya dia tersedak dan kesusahan bernafas, kami mulai panik dan berusaha memberinya minum namun apa yang kami lakukan tidak berhasil dia semakin susah bernafas dan kami semakin panik dan berusaha membawanya ke Rumah Sakit terdekat dengan menggunakan motor. Saya dan Anis sibuk memegang badannya yang terkulai lemas sedangkan teman-teman lainya membantu membopong dia ke atas motor. Dalam perjalanan ke RS saya melihat dia sudah lemas sekali, mata dan hidungnya mulai membiru kami semua menangis melihat keadaan dia yang begitu tragis, kami tidak menyangka akan menghadapi hal seperti ini. Sesampainya di RS kami langsung membawanya ke UGD tapi ternyata nyawanya tidak dapat diselamatkan, Rahmi teman kami yang baru kami kenal selama 3 hari telah tiada karena tersedak makanan saat dia menceritakan hal yang bahagia yang sedang dia alami begitu, ngiris bagi saya, saat itu saya hanya bisa menangis melihat tubuh sosok orang yang periang terbujur kaku di ruang UGD. Sementara itu Lia sibuk menekan tombol handphonenya berusaha mengabari keluarga Rahmi di rumah, kami sedih sekali atas kejadian yang menimpa Rahmi. Saat saat kebersamaan malam itu berubah menjadi kesedihan. Dari keterangan Dokter dan dari hasil foto ronsen Rahmi meninggal dunia karena mengalami gangguan pernafasan, di bagian rongga hidung dan paru-parunya terdapat butiran nasi yang menumpuk itu yang menyebabkan saluran bernafasnya tersumbat. Orang tua Rahmi shock mendengar berita itu kami semakin tak kuasa menahan tangis. Dan ke esokan harinya Rahmi di bawa pulang ke rumahnya. Setelah itu kami menjalani hari-hari selama bulan puasa bersama-sama namun hampa karena tak ada lagi sosok Rahmi yang menghibur kami. Buka puasa dan sahur pun menjadi momen-momen mengerikan bagi kami, kami selalu teringat-ingat kejadian itu. Sejak saat itu kami semua trauma atas kejadian itu.


18 Oktober 2010




Capten Ryan
          Suatu ketika di sebuah gedung sekolah dasar terjadi kebakaran di bagian lantai atas gedung yang bertingkat 4 semua siswa keluar dari dalam kelas, begitu juga dengan Guru-guru di sekolah itu. Semua siswa panik, sebagian diantara mereka ada yang terluka tertimpa bagian bangunan gedung yang runtuh. Kebakaran itu terjadi pada pukul 12 siang. Para siswa teriak minta tolong ketika ketakutan melihat kobaran api makin besar yang semakin melahap habis bagian atas gedung, tiba-tiba…
Tolong……tolong….!!! Ouuughuk huk huk…..! terdengar suara anak kecil minta tolong dari lantai gedung bagian atas. Kepala sekolah bergegas menelfon pemadam kebakaran, sementara itu para warga yang rumahnya berdekatan dengan gedung sekolah sibuk menyiramkan air ke gedung.
            Tika, salah seorang siswi di SD itu berteriak minta tolong, “Ya Tuhan selamatkan teman-temanku yang terjebak di dalam kelas….Tolonglah kami…..!”                                                           “Tika…..!!! teriak Winda salah satu temannya.                                                                                       “Ada apa sich Winda, ko’ kayaknya heboh gitu….” Sahut Tika                                                                                                         “ Eh kamu ngapain berdo’a gitu bukannya bantuin itu loo…..kasihan Pak Giman tukang penjaga sekolah kita, sumurnya kering gara-gara dikuras buat memadamkan api.” Kata Winda.                                Rio berkata, “ Ach aku mau panggil Kapten Ryan aja…!! Dia itu bisa membuat beku benda apapun.”  “ Dia pernah membekukan kucing tetanggaku.”                                                                        “ Hai sadar dong Kapten Ryan itu kan hanya ada di kartun,” Ini sekolah kita kebakaran dan ini kenyataan bukan kartun.” Sahut tika yang berada di dekat Rio.
            Api tak kunjung padam meski pemadam kebakaran berupaya memadamkan api. “ Eh kalau kalian sayang sama sekolah kita yuuk nyanyi Kodok Ngorek, biar hujan datang!!” teriak Rio mengajak teman-temannya. Rio memang percaya pada tokoh kartun yang selamaini menjadi idolanya. Winda berkata, “ woi……!!! “ Kita harus temukan penyebab kebakara in dengan rumus Fisika pasti kita bisa padamkan apinya.” Sementara itu mereka asyik berdebat masalah ide mereka.
            Pak guru yang bernama Ryan tiba-tiba masuk ke dalam gedung dan mendobrak pintu kelas “ Braaaakk…………!” kemudian menyelamatkan Diko yang terjebak di dalam kelas ternyata Diko kehabisan nafas dan segera dilarikan ke Rumah Sakit.
            “ Hore…..!! (triak semua siswa dan Guru-guru) “ Akhirnya Diko selamat, ternyata Pak Ryan hebat,” “memang cita-cita bapak dulu ingin menjadi pahlawan ya? Tanya salah satu murid.” Tidak cita-cita saya menjadi kapten Ryan huahaaaahaaa……(semua pun tersenyum)

11 Oktober 2010





 
Obsesiku
            Obesitas sekarang mengahantuiku, berat badan yang berlebihan ini sungguh menyiksa diriku berawal dari hobbyku yang gemar memakan baks, soto dan makanan yang berlemak lainnya. Aku menjadi ketagihan dan kebiasaan menghabiskan waktu makan malamku dengan menu tersebut , terkadang tidurpun kelewat batas. Entah apa yang terjadi pada diriku sebenarnya, semangat serta nafsu yang begitu membara selalu terpancar di wajahku ketika melihat semangkuk bakso yang hangat lengkap dengan krupuknya serta sambal yang pedas, rasanya ingin langsung melahapnya habis. Hal itu selalu terjadi ketika aku SMP hingga aku dewasa, bulan demi bulan badanku berubah terdapat penumpukan lemak dimana-mana hampir setiap bulan badanku naik 3kg, sampai salah satu temanku berkata, “eh cewek karung beras…!” tuturnya memanggilku. “mau kemana neng?” “mau nongkrong di Mall ya?” “Jangan deh nanti banyak yang kabur tu cowok-cowok liat king=kong kayak kamu! Ha….ha…ha! kata mereka menertawakan aku, aku hanya tertunduk malu.
            “oh tuhan……..aku tak ingin gemuk seperti king kong!” aku ingin menjalani hidupku dengan enjoyseperti cewek lain yang berbadan langsing.” Mengapa aku digitukan? Aku berhak seperti mereka, bertubuh langsing bebas memilih baju-baju lucu dan tampil menarik seperti mereka. Aku berusaha untuk diet dan mengurangi kebiasaanku dinner dnegan menu bakso. Kemudian aku melakukan diet ketat tanpa makan nasi hanya menkonsumsi sayur dan buah setiap hari dan itu aku lakukan selama 4 bulan tidak lupa aku juga minum obat diet. Tak ku sadari ternyata cara dietku salah dan membawa aku ke rumah sakit, selama dirawat inap, dokter mengatakan bahwa lambung dan ususku infeksi, “oh Tuhan mengapa separah ini?”sesalku saat itu. Memang berat badanku turun derastis tapi penyakit baru menghantuiku. Saat itu aku sadar tak seharusnya aku berusaha mengubah bentuk tubuh yang sudah menjadi pemberian Tuhan seharusnya aku mensyukuri dan menjaganya hanya karena obsesiku ingin menjadi cewek langsing aku jadi tersiksa sendiri.

                                                                                                                        04-10-2010
                                                                                                                          



Money
Money ...
Really you are so I need
Not just myself but everyone
I look for yourself how difficult it

Day and night
Drain my time and thoughts
Just to get your
From birth until I was grown
You do not escape from my life

While I do not have you
When you have taken of people missing
At the moment I began to starve
At the moment I can not afford to pay tuition fees

I find you half dead
However hard you look in my life
Could you be that easy?
Why you should become an important
though not the most important.



Synopsis dari Cerpen Last Moment (Hat: Did I ask for a synopsis?)
            Maya addalah cewek yang sederhana, lugu, periang sabar dan simple dalam kehidupannya, dia mencintai seorang anak dari sahabat Ayahnya yang bernama Faren. Dia orang yang dicintai Maya sejak berusia 10 tahun hingga Maya dewasa cinta pertama masih dipertahankan oleh Maya. Maya cenderung konsisiten dengan janjinya walaupun dengan degradasi masa yang mulai mempengaruhi namun cinta itu tetap terjaga berbeda dengan sosok Faren.
            Faren adalah cowok yang cenderung bersifat realistis dan tidak terlalu percaya terhadap janji-janji pada masa kecil, hal apa yang terjadi di masa lalu adalah hal yang sudah terlewati dan tidak tidak harus diingat-ingat kembali cukup dikenang saja. Apa yang terjadi di masa sekarang itulah yang harus dijalani tanpa menoleh kebelakang karena pengaruh zamanmodern membuat dia lupa bahwa masa depannya sekarang tercipta oleh masa lalu. Sehingga dia lupa akan janjinya seiring dengan bertanbahnya usia dan kondisi lingkungan memebuat dia memilih orang lain dari pada Maya cinta masa kecilnya.

                                                                                                                        29-09-2010
                                                                                                                             Elok 






 
The last moment
Namaku Maya, sekarang usiaku 19 tahun. Dalam usiaku yang hampir kepala dua ini, aku sudah mengalami berbagai macam hal dalam hidupku. Salah satu hal tersebut cinta pertamaku. Aku berusaha mempertahankan cinta tersebut dengan pangeran mas kecilku yang bernama Faren 10 tahun yang lalu. Pada usia yang mustahil bagiku tapi aku sudah merasakan cinta, entah cinta itu rasa suka, sayang atau hanya rasa ingin selalu dekat dengan dia aku tak mengerti. Usia 10 tahun bukan berarti hambatan bagiku untuk merasakan hal yang seharusnya dirasakan oleh orang dewasa .tapi rasa itu selalu muncul dan semakin muncul, aku mencintai Faren anak dari teman akrab ayahku. Keluarga Kami sama-sama merantau keluar pulau jawa. Ketika Faren menginjak kelas 3 SMP, Ayahnya menitipkan dia di rumahku karena ayahnya sibuk mengurusi perpindahan kerja ke Menado. Sejak itu kami sering bersama, berangkat ke sekolah sama-sama, bermain, hingga mandipun kita selalu sama-sama kadang Ayanhku sampai jengkel karena kita sering “buat ulah.” Menceburkan diri ke bak mandi dan menuangkan deterjen ke dalam bak mandi karena aku dan dia berimajinasi ingin membuat lautan busa hampir setiap hari kita melakukan hal tersebut. Berawal dari kebersamaan itu rasa cinta ini semakin besar tapi aku tak tahu bagaimana perasaan dia padaku, yang jelas waktu itu aku senang bila dekat denganya dan aku tidak suka jika dia berdekatan dengan temanku. Timbul percikan-percikan rasa cemburu jika dia dengan orang lain.
Sampailah saatnya menghadapi ujian nasional, waktu itu dia sempat dipaksa belajar oleh Ayahku disaat itu kita mulai jarang bermain bersama karena Ayahku membatasi kami untuk bermain. Kami hanya bertemu ketika dia disuruh menjemputku di sekolah hanya itulah kesempatan aku untuk bicara dan curhat semua yang aku alami seharian, selebihnya Ayahku membatasi kami bicara. Setelah dia lulus dari SMP dia pun pindah ke Menado. Sebelum itu dia dan ibunya berpamitan dengan keluargaku dia sempat bilang bahwa dia becita-cita ingin menjadi Polisi, Ayah dan Ibuku hanya tersenyum melihat Faren. Kemudian dia berpamitan denganku, aku sempat meneteskan air mata, dalam hatiku terbelesit aku akan kehilangan pangeranku. Namun tak ku duga dia mengatakan bahwa dia sayang dan tak ingin pergi dariku sambil memelukku, aku pun menangis, dia pun turut meneteskan air mata dengan perasaan tak tega kemudian sambil mencium keningku dia berjanji akan kembali akan kembali dan menjemputku dengan cincin pernikahan berwarna ungu seperti cincin permata ungu milikku yang pernah dia hilangkan. Saat itu juga aku tahu dia juga mencintaiku, dia menyuruhku untuk menunggunya sampai dia dating kembali di depanku dengan seragam Polisinya. Kami pun sepakat menjalani ddan menjaga cinta ini dengan penuh harapan bahwa suatu saat dia akan kembali padaku, perlahan kulepas dia pergi meninggalkan pelabuhan, sambil melambaikan tangan dan senyum dengan gigi gingsulnya ia berteriak menyebut namaku dan berkata, “Aku tak ingin kau menangis lika aku kembali nanti…….hapus air mtamu….! Sejak saat itu kami jarang bertemu lagi. Aku pun merasa kesepian terasa tak bersemangat sejak dia pergi. Namun setahun kemudian aku dan keluargaku pindah ke pulau Jawa hilanglah semua kenangan itu seiring dengan usiaku yang beranjak dewasa. Ketika itu aku masih menjaga rasa cintaku padanya, aku menolak semua orang yang ingin mendekatiku. Hingga aku duduk dibangku kuliah tiba saatnya dia dating dan pulang kampong ke Jawa yang pada dasarnya kita masih satu desa.
Aku terkejut melihat tiba-tiba di pagi hari dia sudah stand by sambil menarik narik kakiku hal yang biasa dia lakukan semasa aku kecil dulu untuk membangunkanku. Aku pun bergegas lari ke kamar mandi dia menertawakan aku ternyata aku masaih saja jadi cewek yang sering molor bangunnya katanya. Setelah itu dia cerita pada Ayah dan ibuku tentang cita-citanya ternyata dia sudah jadi Polisi sesuai dengan perkataannya sejak kecil aku tak menyangka. Namun aku juga berfikir apakah dia masih ingat dengan janjinya padaku , akupun sangat menantikan kata-kata itu keluar dari bibirnya tapi ternyata dia sudah lupa bahkan dia berkata bahwa dia sudah bertunangan dengan anak seorang Jendral. Hatiku kecewa saat itu wajahku yang riang berubah kelabu sirnalah sudah harapan dan penantianku serta kesetiaankuselama bertahun-tahun, mendadak muak melihat mukanya namun aku tetap sabar dan terus mendengarkan ceritanya sampai akhirnya dia bertanya “apakah kamu punya pacar?”aku menjawab, “iya aku punya, tapi sudah lama kami berpisah karena dia sudah melupakan aku dan janjinya sendiri.’’ Saat itu jua aku buang jauh-jauh perasaanku padanya, aku tak ingin mengingatnya lagi, apa pun akan ku lakukan ku ingin lupakan. Setelah itu aku tak pernah mengungkit hal itu didepannya. Aku sadar ternyata perasaan dan pemikiran manusia bisa berubah, sama dengan cinta, jika tidak dipupuk dan dijaga maka dia akan berubah arah karena pengaruh waktu. Kini tinggal sisa-sisa kesetiaan yang telah hancur harus aku rangkai membentuk kehidupan baru. Aku yakin akan ada masa depan dan kehidupan yang lebih baik dari sekarang ini untuk aku.
           

                                                                                                                        26-09-2010
                                                                                                                            Elok





Tidak ada komentar:

Posting Komentar