Minggu, 14 November 2010

Karya Nuris Khoirina

Task One, 19 September 2010


No more tears
No more pain
Since I let you walk
Through your own way



















Task two , 26 September 2010

JEANNA
“ kau masih dengannya ?”.
“ ya “.
“ kenapa ?”.
“ karena aku mencintainya” .
“ cinta apa yang mengizinkannya menyakitimu?”.
“ tapi aku bahagia Ryeo, mengertilah ...”.
“ tapi Jeanna, ...”
“ sudahlah Ryeo, aku tahu apa yang baik untukku “, bujuknya.
Seandainya dia tahu, sama sekali bukan perkara mudah bagiku melihatnya penuh memar setiap hari.

Andre Hudoyo, memiliki semua yang mengharuskannya menjadi cowok populer. Tampan, pintar dan kaya, tiga hal yang mutlak ia miliki sejak kecil. Tidak ada yang tidak mengagumi dirinya, terlebih dengan kepribadian yang ramah, rendah hati dan tidak segan menolong siapapun, membuatnya seolah ditakdirkan untuk terlahir tanpa cela. Kesempurnaan seperti sudah menjadi bagian dari dirinya.

Tidak ada yang sangat istimewa dari Jeanna-ku, seseorang sudah menjadi teman dekatku selama dua tahun, selain mata teduhnya yang mampu melumerkan hati siapapun sejak detik pertama kau bersirobok mata dengannya. Karenanya, dia juga tidak bisa menolak kehadiran Andre dalam hidupnya. Dia melakukan semua hal yang Jeanna-ku sukai dengan sempurna dan memiliki hati Jeanna-ku dengan sempurna pula. Meski sedikit merasa ada yang aneh pad Andre, tapi aku bahagia untuk mereka. Karene gemerlap bintang yang terpendar dari mata Jeanna jelas terlihat semakin terang, semakin menyilaukan. Sebelum akhirnya membutakanku.

“ darimana saja kau ?”
“maafkan aku Ndre, aku masih harus ....”
Plaakk !!!!
Tamparan keras itu pun mendarat di pipi kiri Jeanna, dan sudah bukan untuk yang pertama kalinya dalam tiga bulan ini.
“ kau tahu ??? aku paling tidak suka dibantah !!!! apalagi oleh perempuan sepertimu !!!”
“ apa... apa maksumu Ndre?? Perempuan ... seperti apa yang kau... maksudkan padaku??”, tersendat Jeanna bertanya.
“ perempuan yang tidak tahu diri !!! perempuan yang terlalu sering dengan laki-laki lain daripada dengan kekasihnya !!!”
“ laki-laki lain ?? Ryeo bukan orang lain Ndre, dia sahabatku”.
“ aarrghh... sama saja !!! Aku tetap tidak suka !!!”
“kenapa?”
“ karena kau lebih sering dengannya!!!”
Spontan, kedua pipi Jeanna merona tanpa izinnya, seperti bunga mawar yang tidak sabar ingin merekah, berteriak kegirangan karena wanginya, Jeanna seperti menemukan cinta Andre yang tiba-tiba saja menguap tiga tiga bulan terakhir.
“ apa... kau ... cemburu ??” tanya Jeanna malu-malu.
Andre bergeming, bangkit dari duduknya dan mulai menyalakan rokok, perlahan, ia raih pergelangan tangan Jeanna dan menyulutnya tepat di telapak tangannya.
“ aduh .... sakit... Ndre, aduh ....”
“diam !!! dan dengarkan aku baik-baik cewek tak tahu malu !!! jangan merasa kau adalah hal terpenting dalam hidupku sehingga membuatku harus takut kehilanganmu !!! aku bisa mendapatkan semua perempuan yang aku mau dengan mudah!!!”
“ jadi ... kau sudah tidak mencintaiku???”
“ hach... cinta !!! kau pikir aku cinta sejatimu ??? , aku tidak pernah mencintaimu Jeanna, aku mendekatimu karena aku ingin merebutmu dari Ryeo, aku tidak suka melihatnya begitu bahagia denganmu !!!”
“ kenapa ? kenapa kau tak bisa mencintaiku semudah aku mencintainmu, Ndre ?? aku tak pernah melihatmu dengan apa yang orang lain lihat darimu, aku menyukaimu hanya dengan satu tarikan nafasku, begitu cepat, begitu mudah, begitu alami. Aku selalu ....”
“ cukup!!! Aku tidak mau lagi mendengar omong kosongmu!! Kau bohong Jeanna, kau penipu !! kau bahkan tak tahu tanpa siapa kau tak bisa hidup!!!”
“ aku tidak bohong Ndre, aku bicara yang sebenarnya”.
“ aku tidak perduli dengan omonganmu !!!, aku hanya ingin kau tahu satu hal, aku tidak akan pernah melepasmu hanya untuk Ryeo !!!”.

Sembari mengompres pipi kirinya dengan air hangat, Jeanna terus berpikir, apa yang membuat Andre begitu membenci Ryeo. Seingatnya, mereka tidak saling mengenal sebelum Jeanna mengenalkan mereka berdua. Jeanna juga tidak pernah melihat atau mendengar mereka berdua terlibat masalah.
“.... kau bahkan tak tahu tanpa siapa kau tak bisa hidup !!!”
Jeanna tidak mengerti apa yang dimaksudkan Andre dengan berkata begitu, Andre terus berkata ia seorang pembohong, penipu dan bodoh. Apa yang salah dengannya ??? kenapa Andre begitu tidak mempercayainya ??? kenapa Andre membenci Ryeo ?? kenapa Andre tidak suka ia dekat dengan Ryeo ???. Seperti bermain puzzle, semuanya akan menjadi jelas jika kau mampu merangkainya, dan Jeanna ngeri membayangkan hal itu. Bagaimana bisa ???

“ ikut aku Ryeo “, ajak Jeanna sambil menarik paksa tangan Ryeo.
“ hei.. ada apa Jeanna?? Kita mau kemana??”
“ sudah ikut saja!”
“ tapi tidak harus seperti ini kan ?! bagaimana jika Andre melihat kau menggandengku ??”
Jeanna diam dan terus melangkah.
“ sekarang katakan padaku, apa yang terjadi antara kau dengan Andre??”
“ apa ??? aku dengan Andre ?? harusnya aku yang bertanya padamu, apa yang terjadi antara kau dan Andre ??, kau sering menghilang Jeanna dan tidak pernah lagi bercerita padaku tentang hari-harimu, apa Andre melarangmu??”
“ kau belum menjawab pertanyaanku Ryeo, kenapa harus balik bertanya??”
“ kenapa tidak kau jawab saja dulu pertanyaanku??”
“ aku yang lebih dulu bertanya , jadi kau harus menjawabnya dulu”
“ kenapa tidak pertanyaanku saja dulu yang kau jawab ??”
“ Ryeo, please ...”
Bagaimana bisa aku menolak permintaan dari sepasang mata teduhnya ???
“ baiklah, tidak ada apa-apa antara aku dengan Andre selain berteman hanya karena dia kekasihmu, itu saja”.
“hanya itu saja ?? aku tidak terlibat masalah serius dengannya kan?!”
“ masalah apa Jeanna??? Memperebutkanmu ???” ejek Ryeo
“jaga omonganmu Ryeo!!”
“ maaf Jeanna, aku hanya tidak tahan saja melihatnya begitu cemburu padaku hanya karena kau terlihat lebih bahagia ketika bersamaku daripada dengannya”
“ kau ... tahu,, dia cemburu padamu??”
“ tentu saja Jeanna, aku kan tidak bodoh sepertimu,”
“ bodoh ??? kenapa kalian berdua mengatakan aku bodoh??”
“ kalian berdua ??? jadi dia juga bilang begitu?? Hm... “
“ katakan padaku Ryeo, kenapa omongan kalian nyaris sama?? Apa yang kalian pikirkan tentangku?? Apa Ryeo ???”.
“ kau masih bertanya padaku??? Apa kau tidak percaya pada hatimu??”.
“ aku tidak sedang ingin bercanda Ryeo”.
“ aku tidak mengajakmu bercanda Jeanna, dengarkan saja kata hatimu, tanpa siapa kau tak bisa hidup”.
“ ‘ .... tanpa siapa kau tidak bisa hidup’ ”
Apa maksudnya ??? kenapa mereka mengatakan hal yang sama ??? apa yang sebenarnya sedang terjadi ???
“ aku mencintaimu Jeanna, mencintaimu dengan tiap jengkal tubuhku, mencintaimu dengan setiap sisi hati yang aku miliki, dan mencintaimu dengan tiap detik yang aku miliki “
Tidak ada yang bergerak, semuanya seperti berhenti begitu saja, bahkan bernafas pun sepertinya hanya akan mengotori kemanisan udara saat itu.
“ aku mengetahuimu dengan sangat baik Ryeo, sama seperti aku mengenali diriku sendiri, dan aku tahu pasti kau juga begitu, mengenaliku seperti sesuatu yang sudah menjadi bagian dari hidupmu sedari dulu,tapi karena kesempurnaan itulah, aku tidak bisa mencintai bagian tubuhku sendiri, aku tidak bisa mencintaimu, meski aku ingin Ryeo”
“ kenapa Jeanna?? Aku tidak perlu menjadi siapa pun untuk meyakinkan dirimu bukan ?!”
“ tidak perlu Ryeo, aku tidak mau mengahncurkan tubuhku sendiri jika suatu saat aku melukainya, aku tidak akan bisa hidup dengan bayang-bayang ras bersalah karena menyekitimu”
“jangan menyakitiki kalau begitu”
“sekarang pun aku sudah menyakitimu dengan cintaku pada Andre, sudah terlambat bagiku untuk meninggalkannya”
Hening.
“ aku sudah tahu kau akan berkata begitu, bukankah kita ini satu tubuh?!”
“Maafkan aku Ryeo”
“ tidak perlu Jeanna, kau hanya tidak bisa mencintaiku, tapi bukan berarti kau tidak mencintaiku bukan?”
“terima kasih Ryeo, karena aku lebih mencintainya, sekarang...“

SELESAI


Task Three, 27 September 2010

Tidak ada yang meragukan kemampuan musikalitas Kim Ryeowook, cowok berusia 24 tahun ini sangat piawai memainkan piano. Jika belum pernah bertemu, orang tidak akan mengira suara bening melengking itu dimiliki oleh seorang cowok dengan wajah bak malaikat. Berbeda dengan wajah cowok seumurnya, wajah Ryeo senderung terlihat imut dan kekanak-kanakkan, polos dan berkulit putih bersih dengan rambut berkeclokatan. Tak heran , teman-temannya menjulukinya dengan “eternal maknae”, seseorang yang selamanya akan muda, tidak pernah tua.
Selain seorang penyanyi dan pianis, Ryeo juga seseorang yang pandai memasak. Teman-temannya selalu memuji hasil masakannya. Alhasil, cowok dengan tinggi 173 cm ini dinilai sengat ideal untuk menjadi seorang kepala rumah tangga.
Ryeo sangat perhatian terhadap semua hal dalam dirinya, tidak heran jika kamarnya selalu rapi dan wangi. Sifat pemalunya, tidak menjadi penghalang dalam profesionalisme sebagai seorang penyanyi srkaligus penari yang menuntutnya untuk tampil didepan banyak orang. Meski begitu, Ryeo juga pribadi yang cengeng, perasaannya yang halus dan keahliannya dalam bermusik, sepertinya mempengaruhinya.

















Task Four , 04 October 2010

Akhir minggu- flu- aktifitas

Aku sama sekali tidak menemukan adanya kemungkinan keterkaitan antara akhir minggu dan flu. Dua hal yang secara jelas sama sekali tidak ada kaitannya tersebut sepertinya saling berhubungan dalam tubuhku akhir- akhir ini. Bagaimana tidak ??? ini sudah minggu keduaku terkena flu yang keduanya sama-sam dimulai pada hari sabtu dan tiba-tiba saja berakhir pada hari senin. Aneh bukan ??? meski sangat menguntungkan sebenarnya karena aktifitasku jadi tidak terganggu.
Beberapa dugaan muncul dikepalaku, apa aku masuk angin ?? tapi aku hampir tidak pernah keluar diatas jam 9 malam dua minggu ini, aku juga tidak terkena hujan. Terlalu banyak konsumsi minuman dingin ?? juga tidak. Kesalahan pola makan ?? kurang istirahat ??. entahlah, tapi ku rasa minggu ini terasa lebih parah.
Sama sekali hal ini tidak berhubungan dengan hal-hal mistis, lucu sekali jika aku terkena flu hanya karena sesuatu yang tidak bisa dijelaskan. Bisa saja karena keadaan cuaca yang sering berubah-ubah tidak menentu, yang sebentar panas sebentar hujan membuat virus influenza mengenaiku. Aku sudah meminum obat yang ku pikir bisa menyembuhkan sakit ini dengan cepat meski aku tidak bisa beristirahat total agar obatnya bisa bekerja secara maksimal karena aktifitas kuliah dan organisasi tidak bisa ku tinggalkan begitu saja. Toh, ini hanya flu yang ku harap segera membaik.














Task Four, 11 October 2010


Semuanya terjadi begitu saja, Valent bahkan lupa bagaimana dan kapan ia memperoleh sesuatu yang istimewa ini. Istimewa ??? Valent bahkan lebih suka menyebutnya sebagai musibah atau kutukan. Ia rela melepaskannya, padahal banyak orang di luar sana yang rela melakukan apapun untuk mendapakannya.
Bagaimana bisa Valent hidup tenang jika semua hal yang semua hal yang tiap orang ingin sembunyikan bisa dia ketahui dengan mudah ?? pantaskah Valent mengetahui semua rahasia mereka sedangkan mereka tidak ??. Valent merasa dia pantas dihukum karena keanehan ini.
Berawal dari sesaat sebelum pelajaran olah raga dimulai, Valent merasa kedua matanya perih dan bergegas ke kamar mandi. Dan keanehan itu pun terjadi. Valent merasa pandangannya berubah, ia seperti bisa melihat semua susunan partikel penyusun kaca didepannya, melihat dengan jelas bagaimana serabut-serabut tissue ditangannya berpilin menjadi satu.
Valent tidak akan risau jika kemampuannya hanya sebatas itu, tapi ia bahkan bisa melihat dengan jelas apa yang sedang dilakukan salah satu temannya di bilik kamar mandi, Oh-My-God !!!!. jelas saja muka putih Valent bersemu merah dan panik, ia segera keluar dari kamar mandi dan berlari menuju kelasnya.
Tapi keadaan diluar malah tidak membentu, Valent malah bertambah geram melihat semua temannya melenggang dengan santainya di sepanjang koridor tanpa sadar Valent bisa melihat jauh apa yang ada dibalik pakaian mereka . Valent ingin pingsan saja rasanya.


Ini hari pertama Valent masuk sekolah setelah satu minggu ia bolos tanpa izin. Bukan tanpa alasan, Valent hanya ingin menyiapkan dan membiasakan hatinya dengan keistimewaan aneh ini. Contohnya, dengan memakai topi yang bisa menghalau sedikit pandangannya.
Bu guru Ani, guru yang dikenal sangat disiplin pada semua anak didiknya langsung meminta Valent untuk menemuinya diruangannya pada jam istirahat pertama. Dan berbagai masalah pun dimulai, Valent dinilai membangkan karena sepanjang pembicaraan ia tidak menatap Bu Ani, dan berkeras tidak mau melepas topinya. Valent tidak bisa mengatakan hal yang sebenarnya karena meski Bu Ani adalah guru yang sangat menghargai pendapat muridnya, tapi Valent yakin, kali ini ia tidak akan percaya pada apa yang Valent alami dan berbalik mengira Valent mengada-ada.
Valent tidak mau melihat ke arah teman-temannya karena tidak ingin menyakiti mereka dan menolak mengikuti pelajaran olahraga dan bergegas meninggalkan sekolah.
Valent hanya ingin satu hal, pandangannya tidak menjadi liar lagi dan ia bisa menjadi seorang Valent yang normal dan kembali meneruskan harinya yang sudah berantakan.

Task Six, 31 October 2010

Liya Kholida, seorang mahasiswa Fakultas MIPA jurusan Fisika yang berasal dari Sempu, Banyuwangi ini adalah teman sekamarku. Kebiasaan yang hampir sama, seperti mengerjakan tugas sambil mengerjakan musik, membuat kami cepat akrab meski jarak kami terpaut dua tahun. Sehari-harinya ia selalu disibukkan dengan praktikum, laporan, paper dan seabrek tugas kuliah lainnya. Alhasil, dia sering pulang diatas jam 8 malam. Dia mengikuti Paduan Suara Mahasiswa di fakultasnya, beberapa hari terakhir ini ia sering latihan karena akan memperebutkan Rektor Cup yang selalu dihelat tiap tahunnya untuk memperingati Dies Natalies Universitas Jember.
Semasa SMA, dia juga aktif dalam kegiatan intrakulrikuler sekolah , OSIS dan sempat menjabat sebagai sekretaris. Dia juga mengikuti Ekstrakurikuler lainnya, yaitu PMR dan sempat meraih juara dua dalam lomba Perawatan Keluarga. Menjadi Dewan Ambalan dalam ekstrakulrikuler pramuka selama satu tahun. Prestasi akademiknya tidak kalah cemerlang, selama tiga tahun, ia tidak pernah keluar dari posisi lima besar.
Seperti kebanyakan remaja yang keranjingan gadget, Liya sangat betah berlama-lama di depan komputer, membuat movie marker, surfing internet, membuat blogger dan mengedit foto. Menyukai segala jenis musik, terutama musik dengan irama mellow, terkesan lebih menenangkan dan menyemanagtinya dalam mengerjakan tugas-tugasnya.
Dikalangan teman-temannya, Liya paling sering menjadi bahan candaan karena kepolosannya. Sesuatu yang tidak penting, bisa menjadi begitu menarik jika ia yang menceritakannya. Untungnya, dia bukan tipe orang yang mudah tersinggung, ia selalu menganggapnya tidak serius.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar